
1. Perbedaan Utama
"Weil" digunakan untuk memberikan alasan dan mengubah susunan kalimat.
"Denn" juga digunakan untuk alasan, tetapi susunan kalimatnya tetap seperti biasa.
Singkatnya:
- "Weil" membuat kata kerja pindah ke akhir kalimat.
- "Denn" tidak mengubah posisi kata kerja.
2. Cara Menggunakan "Weil"
Ketika menggunakan "weil", kata kerja harus diletakkan di akhir kalimat.
Contoh:
- Ich lerne Deutsch, weil ich in Deutschland arbeiten möchte. (Aku belajar bahasa Jerman karena aku ingin bekerja di Jerman.)
- Er bleibt zu Hause, weil er krank ist. (Dia tetap di rumah karena dia sakit.)
Perhatikan: Setelah "weil", kata kerja pindah ke akhir!
3. Cara Menggunakan "Denn"
Saat menggunakan "denn", susunan kata tetap sama seperti biasa.
Contoh:
- Ich lerne Deutsch, denn ich möchte in Deutschland arbeiten. (Aku belajar bahasa Jerman karena aku ingin bekerja di Jerman.)
- Er bleibt zu Hause, denn er ist krank. (Dia tetap di rumah karena dia sakit.)
Perhatikan: Setelah "denn", kata kerja tidak berubah posisi.
4. Perbedaan "Weil" dan "Denn" dalam Dialog
a. Max: Warum lernst du Deutsch? (Kenapa kamu belajar bahasa Jerman?)
Anna: Ich lerne Deutsch, weil ich in Deutschland studieren möchte. (Aku belajar bahasa Jerman karena aku ingin kuliah di Jerman.)
b. Max: Warum bleibst du zu Hause? (Kenapa kamu tetap di rumah?)
Anna: Ich bleibe zu Hause, denn ich bin müde. (Aku tetap di rumah karena aku lelah.)
Tips:
- Jika ingin berbicara lebih resmi dan rapi, gunakan "weil".
- Jika ingin berbicara lebih santai dan langsung (sedang berlangsung), gunakan "denn".
Contoh Dialog dengan "Denn" (Susunan Kalimat Normal)
Tom: Warum bist du glücklich? (Kenapa kamu bahagia?)
Lisa: Ich bin glücklich, weil ich heute Geburtstag habe.
(Aku bahagia karena hari ini ulang tahun ku.)
Max: Warum kaufst du so viele Bücher? (Kenapa kamu membeli begitu banyak buku?)
Anna: Ich kaufe viele Bücher, weil ich das Lesen liebe.
(Aku membeli banyak buku karena aku suka membaca.)
Sarah: Warum rennst du? (Kenapa kamu berlari?)
Paul: Ich renne, weil ich spät dran bin.
(Aku berlari karena aku terlambat.)
Felix: Gehst du ins Kino? (Apakah kamu pergi ke bioskop?)
Sophie: Ja, weil mein Lieblingsfilm heute läuft.
(Ya, karena film favorit ku tayang hari ini.)
Tim: Möchtest du Schokolade? (Apakah kamu mau cokelat?)
Emma: Ja, gerne, weil ich Schokolade liebe.
(Ya, tentu, karena aku suka cokelat.)
Kesimpulan:
- "Denn" → Susunan kata tetap normal.
- "Weil" → Kata kerja selalu pindah ke akhir.